Apakah kamu sudah pernah melihat lukisan
Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci atau menara eiffel walaupun hanya di internet
atau yang sudah melihatnya langsung. Saya pikir anda sudah pernah meilhatnya.
Tapi apakah terbayang di dalam benak Anda bagaimana mereka dapat membuat itu?
Bagaimana mereka bisa sekreatif itu? Bagaimana cara kerja otak mereka? Sudah
pasti mereka membangun semua itu dengan kerja keras yang penuh dengan
ketekunan.
Disini saya ingin menjelaskan mengapa otak
yang kreatif dapat bekerja atau muncul. Bagaimana hal itu terjadi? Silahkan
nikmati suguhan teh dan biskuit Anda sambil membaca ulasan berikut ini.
Pola pikir yang kreatif sangat tidak
mungkin datang begitu saja, tapi didapatkan dari serangkaian-serangkaian proses
yang lama dan terus-menerus. Boden dalam
bukunya The Dimensions of Creativity memaparkan bahwa proses kreatif muncul
karena ekspolrasi dan transformasi ruang konseptual seseorang ( the creative process as a person’s
exploration and transformation of conceptual spaces). Dalam buku Cognitive Mechanism Underlying the Creative
Process, Gabora mendefinisikan proses kreatif sebagai “pemetaan pemikiran
manusia dalam memori yang direpresentasikan dalam otak kanan”. Eksplorasi ruang
konseptual berhubungan dengan mengingat kembali yang ada di dalam memori.
Sementara transformasi ruang konseptual berkaitan dengan pembentukan
asosiasi-asosiasi baru di dalam saraf otak sehingga membentuk ide-ide baru.
Osborn juga menjelaskan bahwa proses
kreatif sebagai penggabungan 2 tahap utama, yakni melahirkan ide-ide baru dan
mengevaluasi ide-ide yang sudah ditemukan sebelumnya. Melahirkan ide-ide
memiliki 2 sub tahap lagi, yaitu penemuan fakta (proses mendefinisikan masalah
dan persiapan) dan penemuan ide (menghasilkan ide-ide yang baru melalui
kombinasi antara ide-ide yang lama). Selama tahap evaluasi ide-ide berlangsung,
ide-ide baru akan dinilai apakah sesuai atau tidak hingga pemikiran kreatif
muncul
Berikut adalah 5 proses kreatif yang ada :
#Persiapan
Kreativitas dapat muncul dengan tiba-tiba
dalam waktu yang tidak pernah kita sangka-sangka. Mungkin pada saat kita tidur,
bermain PlayStation, atau bahkan buang air besar tiba-tiba ada sesuatu yang
muncul ke dalam otak kita. Tapi buah hasil kreativitas itu bukan datang dengan
instan, yang pasti hal itu muncul karena kita sudah menggalinya dalam-dalam
dengan cara bekerja keras. Kreativitas adalah seperti kita menunggu buah yang akan matang. Jika buah tersebut belum matang, pasti rasanya tidak enak.
Begitu juga dengan kreatifitas, jika kita tidak berusaha keras untuk menggalinya dalam-dalam maka yang terjadi adalah rasa akan kreatifitas kita menjadi hambar dan tidak ada yang mau memakannya (memakainya). Untuk mendapatkan kreatifitas kita harus sabar dan terus menekuninya sehingga kita bisa mendapatkan sesuatu yang lebih keren dan mungkin belum ada yang mempunyainya bahkan memikirkannya. Intinya adalah kreatifitas tidak mungkin datang begitu saja tanpa kita memikirkannya atau mengusahakannya begitu mendalam.
#Kesempatan Berinovasi
Keahlian yang kita miliki sudah pastinya
harus diaplikasikan dalam bentuk-bentuk nyata. Untuk apa kita mempunyai skill
yang mumpuni dan segudang ide brilian tapi tidak mau mengaplikasikannya. Hal
itu sama saja dengan bullshit. Kita harus mengaplikasikannya walaupun dalam
suasana tekanan yang besar atau suasana yang kondusif. Akan tetapi tantangan
terbesarnya adalah pada saat suasanya yang kondusif, makanya terkadang inovasi
bisa menjadi masalah bahkan kegagalan.
Suasana kondusif juga sebenarnya tidak terlalu baik jika kita terlalu menikmatinya dan lupa apa yang harus dilakukan. Seperti contohnya tadi tentang inovasi. Terkadang dengan suasana yang terhimpit, kita malah bisa menemukan sesuatu yang menarik buat bisnis kita. Karena dalam suasana yang terhimpit dapat memaksa kita untuk terus berpikir secara mendalam dan terus mendobrak kita untuk terus berinovasi.
#Perbedaan Pendapat
Seperti yang sudah kita pelajari di SD di
pelajaran PKN bahwa kita harus menghargai perbedaan pendapat atau pendapat
orang lain. Dalam hal lain perbedaan pendapat adalah sebuah peluang bagi kita
untuk menemukan hal-hal yang baru. Jika kita selalu menemukan atau menginginkan
pendapat yang sama, kita tidak akan pernah menemukan hal yang baru dan sangat
membosankan.
#Inkubasi
Setelah kita sudah bekerja keras dalam
waktu yang begitu yang lama, perlu bagi kita untuk beristirahat bahkan tidak melakukan
apa-apa. Tetapi asal Anda tahu saja, tidak melakukan apa-apa(inkubasi) bukan
berarti tidak mendapatkan apa-apa. Dari inkubasi tersebut kita bisa berpikir
dengan tenang dan malahan mendapatkan inspirasi. Sangatlah penting bagi kita semua untuk mengambil waktu istirahat yang ada demi kesehatan fisik dan mental kita.
Kita sebagai manusia sangatlah sulit untuk terus bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Jika begitu, malah bisa membuat otak kita menjadi aus dan kurangnya inovasi yang ada di dalam kepala kita.
#Persetujuan memilih pilihan
Karena terlalu ingin mendapatkan sesuatu,
terkadang kita terlalu cepat memutuskan sesuatu dengan terburu-buru yang
mungkin saja masih banyak alternatif yang lain yang lebih efektif dan efisien.
Dalam memilih keputusan sangatlah diperlukan suatu keseimbangan antara luasnya
perbedaan pendapat/pilihan dengan batas ketepatan memutuskan. Tahapan-tahapan
kreatif yang sudah terpapar di atas cenderung merujuk ke proses kreatif yang
lebih kolelktif (creative culture). Sementara itu proses kreatif secara
personal (personal creative) sulit disusun secara sistematis. Hal ini
dikarenakan sifat manusia yang egois atau sedikit liar.
Seorang Thomas Alva Edison menyatakan bahwa
sebagian besar (99%) kreativitas diperoleh dari kerja keras yang terus-menerus,
sedangkan dari inspiras (pemicu) hanyalah satu persen.
Saya rasa perkataan Thomas Alva Edison sudah
begitu jelas bagi Anda semua bahwa semuanya perlu kerja keras agar menghasilkan
sesuatu yang kreatif. God Bless You All.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon